Gelar Pameran Properti, Pakuwon Group Bidik Transaksi Rp200 Miliar
SURABAYA - Pakuwon Group kembali menggelar even ‘Pakuwon Group Property Exhibition’ di Fashion Atrium Pakuwon Mall, Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Dalam acara yang digelar mulai hari ini hingga Minggu (17/3/2019) tersebut, menargetkan transaksi senilai Rp200 miliar. Sejumlah produk hunian ditawarkan dalam even tahunan ini. Baik yang high rise (apartemen) maupun yang landed house. Diantaranya, Pakuwon Mall Mansion dengan Bensos Tower dan La viz Mansion, Grand Pakuwon di Surabaya Barat, Tunjungan City Superblock dengan Office Pakuwon Tower dan kondominium One Icon Residence di Surabaya pusat. Kemudian Kota Mandiri Pakuwon City dengan landed house dan apartemen East Coast Mansion.
“Saat ini waktunya beli properti. Mumpung belum Pilpres. Nanti setelah Pilpres harga akan naik,” kata Director of Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi, Rabu (13/3/2019).
Menurut Sutandi, mayoritas pasar saat ini sedang menunggu untuk berbelanja, terutama properti. Pasalnya, masih menjelang Pilpres. Justru, kata dia, saat ini saatnya beli properti. Terutama bagi end user maupun investor.
Masih kata Sutandi, daya beli masyarakat tidak turun, justru naik. Hanya saja konsumen saat ini sangat selektif dalam memilih produk, khususnya properti. Dalam pameran kali ini, emiten berkode PWON itu membidik segmen menengah atas.
Cicilan mulai dari Rp1 jutaan.“Saat ini, untuk beli properti, ada banyak kemudahan dari bank. Seperti bunga ringan dan cicilan ringan. Kemudahan ini belum tentu ada setelah Pilpres,” tandasnya.
Pria berkacamata ini menambahkan, saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa tinggal di apartemen. Ini dibuktikan dengan kontribusi penjualan apartemen di Pakuwon Group yang mencapai 65 persen.
Kemudian sisanya dari landed house. Yang menarik, kata Sutandi, Pakuwon menawarkan apartemen yang berdiri diatas mall. Sehingga, segala macam kebutuhan seperti hiburan, bisnis, kuliner hingga berolah raga bisa terpenuhi di satu gedung.
“Dalam setahun, kenaikan harga properti di Pakuwon rata-rata 15 persen,” pungkas Sutandi.
(vhs)
Sumber: